Oleh: Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP
Tenaga Ahli Gubernur Bidang Sumber Daya Manusia
Pondok pesantren dalam visi pendidikan Islam sejatinya tidak hanya mengembangkan pemahaman keagamaan para santri, tetapi juga berperan sebagai katalisator dalam mengubah dan meningkatkan moralitas, melatih keberanian, menanamkan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan, membimbing perilaku yang jujur dan bermoral, bahkan memberikan keterampilan untuk menghadapi tantangan kehidupan masa depan melalui pembelajaran life skill selama di pesantren. Peningkatan keterampilan hidup atau life skill santri/santriwati di pesantren merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan Islam. Life skill mencakup berbagai kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup sehari-hari secara efektif dan bertanggung jawab.
Dalam konteks ini, pondok pesantren tidak hanya dianggap sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai lembaga yang memainkan peran penting dalam pengembangan life skill santri/santriwati yang meliputi berbagai kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup sehari-hari secara efektif dan bertanggung jawab, merupakan aspek integral dari pendidikan Islam.
Dalam memperkuat peningkatan keterampilan hidup para santri, Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja dan Produktivitas (UPTD BLKP) Provinsi Jambi menjadi aktor penting dalam memberdayakan pondok pesantren yang terdapat di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Langkah ini terintegrasi dalam program utama Gubernur-Wakil Gubernur Jambi, Al Haris-Sani, yang menekankan penguatan pendidikan agama. Sejalan dengan upaya ini, Program Dumisake yang mengarah pada peningkatan life skill santri/santriwati di pesantren sesuai dengan visi BLK berbasis Komunitas/Pesantren, sebuah inovasi yang digagas oleh Presiden Jokowi sejak tahun 2017. Tujuannya adalah untuk memperluas akses pelatihan vokasional kepada masyarakat, khususnya di desa-desa dan berbagai komunitas, sebagai langkah nyata untuk meningkatkan keterampilan dan peluang kerja.
BLK Komunitas adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di lembaga pendidikan keagamaan non pemerintah yang meliputi Pondok Pesantren, Seminari, Dhammasekha, Pasraman, serta komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai implementasi dari konsep tersebut, Program Dumisake peningkatan life skill bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi para peserta didik di BLK Komunitas. Melalui program ini, peserta akan dibekali dengan berbagai pelatihan, mulai dari kursus komputer, menjahit, otomotif, dan lainnya, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pada tahun 2023, program Dumisake di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi telah berhasil melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja berdasarkan klaster kompetensi di pondok pesantren dan desa/kelurahan yang tersebar di kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Melalui kerjasama dengan UPTD Balai Latihan Kerja dan Produktivitas Jambi, pelatihan ini telah mencakup berbagai lokasi pelatihan di 85 lokasi yang tersebar di seluruh Provinsi Jambi. Total peserta pelatihan mencapai 1360 orang, terdiri dari santri dan masyarakat umum, dengan rincian sebagai berikut:
- Pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja berdasarkan klaster kompetensi ke penerima manfaat sebanyak 960 Peserta dari Santri (60 Paket di Pondok Pesantren)
- Pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja berdasarkan klaster kompetensi ke penerima manfaat sebanyak 336 Peserta dari masyarakat (21 Paket di Desa/Kelurahan)
- Pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja berdasarkan klaster kompetensi ke penerima manfaat sebanyak 64 Peserta dari masyarakat umum (4 Paket Pelatihan di UPTD BLKP Jambi.
Sebagai catatan, setiap paket pelatihan di Pondok Pesantren/Desa/Kelurahan diikuti oleh 16 peserta. Materi pelatihan meliputi service handphone, pembuatan kue, komputer, dan keterampilan lainnya. Pelatihan ini dilaksanakan di masing-masing pondok pesantren dengan instruktur yang didatangkan oleh BLKP Jambi, berlangsung selama 25 hari atau 200 jam. Instruktur berpengalaman mengajarkan teori dan praktik untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan santri secara signifikan.
Dalam upaya memberikan keterampilan yang praktis dan relevan bagi para santri, program pelatihan ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja serta minat individu. Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan para santri tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga sebagai langkah awal untuk berwirausaha setelah mereka menyelesaikan pendidikan di pondok pesantren. Respons positif dari para santri dan pengurus pondok pesantren terhadap program Dumisake peningkatan life skill ini menunjukkan antusiasme yang besar dalam mengikuti setiap sesi pelatihan, serta komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas hidup melalui penguasaan keterampilan baru.
Selain memberikan pengetahuan praktis, program ini juga bertujuan untuk memperkuat rasa percaya diri dan kemandirian para santri. Hal ini tercermin dari ungkapan syukur dan apresiasi yang disampaikan oleh para santri Pondok Pesantren Darul Husnul Husni kepada Bapak Gubernur Jambi dan Kepala BLK Provinsi Jambi sebagai bentuk penghargaan atas kesempatan belajar yang berharga dan upaya mereka dalam meningkatkan kemampuan, merupakan bukti konkret dari dampak positif yang dihasilkan oleh program ini.
Dengan komitmen untuk menjaga keberlanjutan program ini, Gubernur Jambi menegaskan tekadnya untuk tidak hanya meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui kegiatan life skill di pondok pesantren bagi santri dan di desa/kelurahan bagi masyarakat umum di Provinsi Jambi, tetapi juga mempersiapkan tenaga kerja yang produktif, inovatif, dan memiliki keterampilan yang relevan. Melalui visi ini, Dumisake sebagai program peningkatan life skill bagi santri dan masyarakat umum di Provinsi Jambi bukan sekadar program semata, melainkan juga sebuah aspirasi yang mendorong perubahan positif di bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan.
Selaras dengan komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui program Dumisake life skill, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Alkaridin Kabupaten Tebo mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi serta Kepala BLK Provinsi Jambi atas kesempatan yang diberikan kepada peserta didik di pesantren untuk mengikuti program Dumisake life skill, seperti penggunaan komputer bagi para santriwan dan santriwati.
Mereka juga berharap agar setiap tahun, santriwan dan santriwati pondok pesantren dapat terus mendapatkan pelatihan life skill yang memberikan manfaat berkelanjutan, serta mengajak agar program Dumisake peningkatan life skill terus didukung dan diperluas cakupannya. Dengan demikian, diharapkan keterampilan yang diperoleh dapat memberikan manfaat bagi individu dan juga kontribusi positif bagi kemajuan masyarakat dan pembangunan di tingkat lokal maupun regional, dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan lembaga terkait akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi ini untuk meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan generasi muda.
Pada tahun 2024, program Dumisake peningkatan life skill yang diinisiasi oleh UPTD BLKP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi terus berlanjut. Berbagai pelatihan peningkatan life skill bagi santri di pondok pesantren telah direalisasikan. Jumlah penerima manfaat dan lokasi pelatihan telah diatur secara rinci, memastikan bahwa setiap peserta dapat memperoleh manfaat secara maksimal dari program ini. Total jumlah penerima Dumisake pada tahun 2024 adalah sebanyak 1360 peserta, yang terdiri dari santri dan masyarakat umum dengan rincian sebagai berikut:
1) Penerima manfaat bagi santri di pondok pesantren sebanyak 960 peserta dari Santri (60 Paket di Pondok Pesantren).
2) penerima manfaat bagi masyarakat di pondok pesantren sebanyak 336 peserta dari masyarakat (21 Paket di Desa/Kelurahan)
3) Penerima manfaat bagi masyarakat umum di UPTD BLKP Jambi sebanyak 64 peserta dari masyarakat umum (4 Paket Pelatihan di UPTD BLKP Jambi)
Catatan :
- 1 (Satu) Paket di Pondok Pesantren/Desa/Kelurahan = 16 (Enam Belas) peserta..
Dilihat dari target RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026 yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 11 Tahun 2021, target jumlah tenaga kerja yang dilatih dan bersertifikat kompetensi Program Dumisake peningkatan life skill bagi santri/masyarakat hingga tahun 2026, adalah sebanyak 8.160 Peserta dengan rincian 5.760 santri dan 2.400 masyarakat. Total keseluruhan bantuan Dumisake yang dapat direalisasikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga tahun 2024 kepada santri dan masyarakat di Provinsi Jambi berjumlah 4.080 peserta. Pencapaian ini setara dengan 50% dari target yang direncanakan selama 5 tahun dalam Bidang Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan.
Dalam mengejar visi pembangunan pendidikan dan pelatihan keterampilan yang inklusif dan berkelanjutan, adanya program Dumisake life skill dan komitmen yang kuat dari pemerintah Provinsi Jambi serta dukungan dari berbagai pihak terkait, upaya peningkatan life skill bagi santri dan masyarakat umum di pondok pesantren dan desa/kelurahan di Provinsi Jambi terus berjalan menuju visi yang lebih maju. Melalui pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih produktif, inovatif, dan memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan berbagai capaian dan komitmen yang telah dibuktikan, mari kita bersama-sama memperkuat sinergi antarlembaga, pemerintah, dan masyarakat untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. Mantap.
Discussion about this post